PEMBANTAIN PKI DI ACEH.
Pembantaian PKI di Aceh adalah sebuah catatan sejarah yang paling suram,
merinding bulu roma mendengar jeritan dan tangisan mereka, meski lewat sumber penutur sekunder sekalipun. Kita hanya berpikir, jika mendengarnya saja kita sudah mengindik kengerian, bagaimanakah para pelaku pembantaian itu bisa dengan tenang dan dingin memenggal kepala mereka dan menusukkan bambu runcing ke dalam kemaluan perempuan-perempuan tak berdosa dan menjadi tertuduh? Sanggupkah mereka mendengarkan jerit pedih kesakitan mereka? Bagi orang Aceh,
sederhana saja menjawabnya, kemanusiaan awak nyan ka asee hue
Profesor Teuku Jacob, seorang antropolog ragawi dari Universitas Gadjah Mada,mendaftar ulah kekejaman tersebut dengan kata-kata yang cukup mencengangkan.
“Penyiksaan dan penganiyaan tahanan dan tawanan menunjukkan kebengisan yang tak
terbayangkan, mulai dari mencambuk, mencabut kuku, menjepit ibu jari, melilit tubuh, membakar bagian badan, menyiram cairan panas, menjepit daging dengan jepitan membara, memotong urat, mengebiri, membuang ke hutan, gurun dan pulau, memperbudak, memenggal kepala, menggantung, melempar dari tempat tinggi,
mencekik, membenamkan, melontari dengan batu sampai mati, menyalip, mengubur hidup-hidup, mencincang, mencurahkan cairan ke dalam mulut, sampai membunuh atau memperkosa anggota keluarganya di depan mata, menjemur, tidak memberi makan, menyeret dengan kuda, membakar dalam unggun api, dan sebagainya…..
sebagian besar dilakukan oleh Pemerintah terhadap rakyatnya sendiri. Sekitar 175.000 jiwa rakyat melayang dalam peristiwa Pembantaian PKI di Aceh.
Sepanjang sejarahnya manusia telah membuktikan
diri sebagai produser penderitaan yang ulung dan konsumennya atau objeknya adalah manusia juga …. “, begitu Profesor Teuku Jacob menyimpulkan kekejaman yang telah
diciptakan oleh manusia terhadap sesamanya. Peristiwa pembantaian PKI di Aceh.adalah sebuagian kecil dari kisah pembantaian kemanusiaan yang berantai di seluruh Indonesia dari tahun 1965 hingga 1967.
Peristiwa eksekusi terhadap angota PKI dan seluruh antek-anteknya seba-gaimana di Banda Aceh juga terjadi diberbagai daerah lain. Hal ini dipahami dengan adanya beberapa tempat pelaksanaan eksekusi di masing-masing daerah yang dimaksud. Di Banda Aceh tempat eksekusi adalah di Pantee Cermin Ulee lheu. Di Aceh besar tempat eksekusinya di Mon Benggali Indrapuri dan di kawasan Ie seuum Krueng Raya. Di Meulaboh tempat ekse-kusinya di Kuala Trang dan Rantau Kepala Gajah. DI aceh
tengah, Kebayakan. Di Pidie terkenal dengan nama Guha Tujoh di kawasan Laweung Dan sebagainya
Comments
Post a Comment